allureaestheticsazflagstaff.com

allureaestheticsazflagstaff.com – Kota Bandung, yang terkenal dengan keindahan dan keamanannya, pernah diteror oleh seorang penjahat kelas kakap, Agun Saputra, alias Tres. Selama hampir sepuluh tahun, mulai 2008 hingga 2017, Agun menjalankan ratusan operasi jambret, dengan fokus pada perempuan-perempuan yang bekerja hingga larut malam.

Julukan “Raja Jambret” dan Perburuan Polisi

Agun mendapat julukan “Raja Jambret” karena keahliannya mengelabui kepolisian selama delapan tahun lamanya. Kegigihannya dalam melarikan diri setelah setiap aksi membuatnya menjadi terkenal di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung.

Tragedi yang Memicu Peningkatan Upaya Penangkapan

Tragedi yang terjadi pada Juni 2017, di mana seorang suami, MAS, meninggal karena aksi kejahatan Agun, memicu kepolisian untuk memburu Agun dengan lebih gencar. Kematian MAS menjadi titik balik dalam usaha kepolisian untuk menghentikan aksi kriminal yang telah meresahkan masyarakat.

Penangkapan Komplice dan Berujung pada Agun

Pemusatan upaya polisi membawa kepada penangkapan M Zamil, seorang rekan Agun, pada Juli 2017. Penangkapan ini menjadi kunci dalam mengungkap lokasi persembunyian Agun dan akhirnya membawa kepada penangkapan “Raja Jambret” itu sendiri pada Agustus 2017.

Pengakuan dan Penghentian Aksi Jambret

Setelah ditangkap, Agun mengakui perbuatannya dan membuka informasi tentang latar belakang dan metode operasinya selama menjadi penjambret. Dia mengungkapkan bahwa ia sempat berhenti beraksi selama beberapa tahun ketika bekerja sebagai bartender, namun kembali lagi ke kehidupan kriminal di awal 2017.

Target Operasi dan Metodologi

Agun menjelaskan bahwa dia dan kawanannya selalu menargetkan wanita karena dianggap lebih mudah untuk dijambret. Mereka melakukan survei yang cermat terhadap target dan kondisi lalu lintas di Bandung, memilih jam-jam tertentu untuk beraksi ketika kondisi sepi, memudahkan mereka untuk melarikan diri.

Penyesalan dan Harapan untuk Masa Depan

Di akhir perjalanan kriminalnya, Agun menyampaikan penyesalan dan meminta maaf kepada semua korban yang telah dijambretnya. Dia berharap penangkapannya menjadi akhir dari perjalanan kriminalnya dan ia dapat memulai babak baru dalam hidupnya.

Kasus penangkapan Agun Saputra menutup lembaran gelap kriminalitas di Bandung, menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi kejahatan di kota ini. Upaya kepolisian yang tak kenal lelah menunjukkan komitmen mereka dalam melindungi warga dan menegakkan hukum, serta mengingatkan bahwa keadilan akan selalu ditegakkan bagi mereka yang terpengaruh oleh tindakan kriminal.

By admin